Kapolda Sumbar Tinjau Kawasan Hutan yang Diserahkan ke Negara di Pasbar
VALORAnews - Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto beserta beberapa Pejabat Utama Polda Sumbar (PJU), berkunjung ke Polres Pasaman Barat, Kamis...
Prof Ganefri Lantik Pengurus 12 Lembaga di PWNU Sumbar
Ketua Tanfidziyah PWNU Sumatera Barat, Prof Ganefri melantik pengurus 12 lembaga yang ada di PWNU Sumbar masa khidmat 2020-2025 di hospitality UNP, Ahad (24/1/2020). (istimewa)
VALORAnews - Ketua Tanfidziyah PWNU Sumatera Barat, Prof Ganefri mengungkapkan, banyak pendidikan formal dan non formal serta pondok pesantren terutama di tingkat aliyah (menengah atas), belum masuk dalam Pangkalan Dasar Sekolah dan Siswa (PDSS).
Terdaftar di PDSS, ungkap Prof Ganefri yang juga Rektor UNP Padang itu, merupakan salah satu cara yang mesti ditempuh pengelola institusi pendidikan terutama pengurus pesantren, untuk bisa mendapatkan beasiswa bagi santri yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
"Ini jadi tugas kita, untuk memasukannya ke PDSS terutama pada sekolah milik warga nahdliyyin ini," ungkap Prof Ganefri di Padang, Ahad (24/1/2021).
Pernyataan ini disampaikan Prof Ganefri, saat melakukan pelantikan lembaga-lembaga PWNU Sumbar periode 2020-2025. Terdapat 12 lembaga yang dikukuhkan seperti Lembaga Ta'lif Wan Nasyir (LTN) NU, Lakpesdam, Bahstul Masail, LPNU, LP Maarif NU, RMINU, LPNU, LPPNU, LPBH NU, LWPNU, LKNU dan LPBI NU.
Pelantikan lembaga-lembaga ini juga dihadiri Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Sultonul Huda yang juga Ketua Madrasah Kader Nahdlatul Ulama PBNU, H Hendri (Rais Syuriah PWNU Sumbar), Buya Zainal (sesepuh NU Sumbar), Suleman Tanjung (Sekum PWNU Sumbar) serta ulama dan sesepuh NU Sumbar lainnya. Juga hadir pengurus cabang NU kabupaten/kota di Sumbar.
Dalam amanatnya, Sultonul Huda berpesan, kader-kader NU yang dilantik di berbagai lembaga itu, harus disediakan wadahnya untuk mengabdi pada masyarakat. Dengan tersedianya wadah, ungkap dia, memberi peluang pada kelompok masyarakat lainnya untuk ikut berkontribusi.
"Secara amaliah keagamaannya, masyarakat Sumatera Barat relatif sama dengan NU yang berpahamkan ahlulsunnah wal jamaah An-Nahdhiyah. Kenapa NU di Sumbar seperti tak mendapat tempat? Itu tak lebih disebabkan tak tersedianya wadah masyarakat untuk ikut berkiprah bersama NU," pesan Sultonul.
"Contohnya saja hari ini, kita mengukuhkan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU). Saya tadi melihat, pengurusnya dokter dan para medis semua. Sementara, NU Sumbar masih belum memiliki sebuah rumah sakit. Ini kan sebuah persoalan tersendiri, untuk bisa melayani ummat," ungkapnya.
Untuk menciptakan wadah itu, Sultonul tak menampik, akan memerlukan pembiayaan yang tak sedikit. "Pesan saya, selalu jaga komunikasi dengan pemerintahan daerah sesuai tingkatan. Kita harus terus berkolaborasi dengan pemerintahan dalam melayani masyarakat," tukas Sultonul.
Waqaf Tanah 5000 Meter
Pelantikan itu, juga diwarnai dengan diterimanya waqaf berupa tanah seluas 5.000 meter persegi dari keluarga Putri Ratna Julita. Tanah yang berlokasi di Jorong Tanjung Haro Nagari Sikabu Padang Panjang Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota itu, proses waqafnya melalui adik pewaqaf, Hj. Puti Dian Anggraini yang disaksikan keluarganya yang lain dr. Junimitra, Suharzamsyah dan Jack Kasbak.
Tanah waqaf ini secara simbolis diterima Ketua PCNU Limapuluh Kota, Syahrul Isman dan Prof Ganefri (Ketua PWNU Sumbar) dan disaksikan peserta Mukerwil PWNU Sumbar.
Menurut Puti Dian Anggraini, tanah tersebut terletak sekitar 5,8 km dari pusat Kota Payakumbuh. Tanah tersebut merupakan milik dari Dt Tunaro, yang merupakan ayahnya Putri Ratna Julita.
Sultonul maupun Prof Ganefri menilai, niat baik keluarga Putri Ratna Julita yang mewakafkan tanahnya untuk kegiatan NU merupakan amanah dan kepercayaan yang besar terhadap warga nahdlin di Sumatera Barat.
"Nahdlatul Ulama ini didirikan ioleh para ulama, berarti keluarga Putri Ratna telah menyerahkan wakafnya kepada ulama. Insyaa Allah wakafnya berkah dan memberikan manfaat pada umat nantinya," kata Ganefri.
"Mudah-mudahan, ke depan ada lagi yang ingin me-waqafkan tanahnya untuk dikelola NU dalam melayani umat," tambahnya.
Prosesi pelantikan dan Mukerwil PWNU Sumbar ini, dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid19, mulai dengan pengaturan jarak tempat duduk, penggunaan masker pada setiap peserta serta dilengkapi fasilitas mencuci tangan.
Pelantikan pengurus lembaga-lembaga PWNU Sumbar itu sendiri, diwakilkan oleh ketua, sekretaris dan bendahar saja, untuk mengantisipasi kerumunan yang menyebabkan terganggunya penjagaan jarak. (kyo)
Daftar Lembaga di Lingkungan Nahdlatul Ulama:
Install aplikasi Valora News app di Google Play
Rakorwil I, Partai Gelora Sumbar Dialog Kepemimpinan dengan 2 Wartawan Senior
Rakorwil I, Partai Gelora Sumbar Dialog Kepemimpinan dengan 2 Wartawan Senior
Indikasi Penyelewengan Anggaran Penanganan Covid19 di Sumbar, Ini Pernyataan Sikap PKC PMII
Rakorwil I, Partai Gelora Sumbar Dialog Kepemimpinan dengan 2 Wartawan Senior
Polres Pessel Aktifkan Patroli Wilayah untuk Antisipasi Pembalakan Liar dan Karhutla
Kapolda Sumbar Tinjau Kawasan Hutan yang Diserahkan ke Negara di Pasbar
Rakorwil I, Partai Gelora Sumbar Dialog Kepemimpinan dengan 2 Wartawan Senior
Emi Arlin Padukan 3 Budaya di Gaun Harneli Bahar dan Fitria Amalia Umar
Danrem Tinjau Kesiapan TMMD 110 di Mentawai
Polres Pessel Aktifkan Patroli Wilayah untuk Antisipasi Pembalakan Liar dan Karhutla